BUPATI BUTENG PAPARKAN PROYEKSI RAPERDA P-APBD 2020

 




BUTENG, TRIBUNBUTON.COM - Bupati Buton Tengah (Buteng) H Samahuddin SE, memaparkan ringkasan Proyeksi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2020. Pemaparan berlangsung dalam sidang paripurna di DPRD dalam rangka pidato pengantar Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD.


Dalam pidatonya, orang No.1 dibuteng ini mengatakan bahwa melalui penyusunan nota keuangan diharapkan  menjadi pedoman untuk memberikan arah dalam proses penyusunan APBD perubahan. Sekaligus memberikan penjelasan umum terhadap dasar pertimbangan yang melandasi rencana program dan kegiatan, serta menjadi sarana pengendalian dan evaluasi dalam tahap pelaksanaannya.


Dalam penyusunan nota keuangan, lanjutnya, dapat memberi penjelasan dan keterangan mengenai gambaran umum tentang kondisi umum keuangan daerah, baik menyangkut masalah pokok yang di hadapi, kebijakan umum APBD yang di tetapkan maupun pertimbangan lainnya. Salah satu yang paling berpengaruh dalam perekonomian Nasional dan daerah saat ini adalah covid-19, sebagaimana penanganannya masih diakomodir oleh APBD.


"Perubahan struktur APBD dipengaruhi oleh perubahan penganggaran transfer ke daerah dan dana desa sebagaimana tertuang dalam PP No 72 tahun 2020 tentang perubahan atas peraturan presiden no 54 tahun 2020 tentang perubahan postur dan rincian APBN tahun 2020," tutur Samahuddin dalam pidatonya, Senin 28 September 2020


Kondisi yang sama pula terdapat pada pengalokasian anggaran bagi hasil provinsi. "Sehingga pendapatan daerah pada tahun anggaran 2020 di perkirakan setelah perubahan sebesar Rp 639 miliar 179 juta 877 ribu 729 rupiah," katanya.


Pendapatan tersebut, masih  terbagi atas beberapa kategori: Pendapatan Asli Daerah tahun 2020 sebesar Rp 14 miliar 715 juta 714 ribu, dana perimbangan sebesar Rp 464 miliar 481 juta 203 ribu rupiah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp 159 miliar 982 juta 960 ribu rupiah.


Sementara pada belanja daerah secara keseluruhan dalam perubahan anggaran tahun 2020 sebesar Rp 680 miliar 921 juta 159 ribu. "Rinciannya ada 2 yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung sebagaimana terlampir dan akan di bahas pada pandangan akhir fraksi nanti," tutupnya. (p5)