BAUBAU, TRIBUNBUTON.COM
Kejadian bermula ketika Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unidayan mengadakan kegiatan qurban untuk menyambut hari raya Idul Adha 1441 H. KBM yang terdiei dari legislatif dan eksekutif da UKM lingkup Unidayan bersilaturahmi ke Rujab Wali Kota Baubau pada 15 Juli 2020.
Ketua BEM FKIP Universitas Dayanu Ikhsanuddin, La Ode Asrul, menjelaskan ia menyaksikan saat bersama Ketua MPM mewakili Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unidayan saat menyampaikan membuka donasi untuk berqurban dalam rangka Idul Adha 1441 H. Wali Kota Baubau, AS Tamrin merespon dan meminta untuk dataang mengambil uang harga sapi dua hari kemudian.
"Ketika kami melakukan silaturahmi di Wali Kota Baubau, tidak ada Presma Unidayan, karena berdasarkan hasil rapat panitia qurban bersama ketua-ketua lingkup Unidayan diwakili Wakil Presama Unidayan Dahlin. Katanya Presma tidak sepakat dengan kegiatan ini dia kira membawa proposal di eksternal," jelasnya via rilis.
Berselang beberapa hari kemudian p
Presma Unidayan datang ke rujab langsung mengambil uang Rp 12 juta tanpa berkomunikasi sama teman-teman ketua lembaga tingkat fakultas dan UKM. "Saya La Ode Asrul selaku Ketua BEM FKIP sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan saudara Dalman selaku Presma Universitas Dayanu Ikhsanuddin.
Kemudian selang beberapa hari Sodara dalman presma unidayan, Yang memegang uang 12 juta rupiah itu, mengembalikan ke panitia kurban Yang di saksikan
Dalman menyerahkan uang kepada panitia qurban disaksikan Warek III Bidang Kemahasiswan senilai Rp 11.400.000. "Sisanya Rp 600.000 entah digunakan untuk apa oleh Presma Unidayan," jelasnya.
Padahal bukti di cek atau kwitansi di Wali Kota Baubau adalah Rp 12 juta rupiah.
Saat dikonfiemasi kepada Presma Unidayan via Whatsap, Dalman tidak ada respon atau jawaban. (yhd)